Minggu, 17 November 2013

Media Pembelajaran


MEDIA PEMBELAJARAN
A.    KONSEP DASAR MEDIA PEMBELAJARAN
1.      Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ’tengah’, ’perantara’ atau ’pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal.
Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran (Djamarah, 2002: 137). Sedangkan pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan yang menjadikan orang atau makhluk hidup belajar (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002: 17). Jadi, media pembelajaran adalah media yang digunakan pada proses pembelajaran sebagai penyalur pesan antara guru dan siswa agar tujuan pengajaran tercapai.
2.      Pembelajaran sebagai Proses
Hal – hal penting yang perlu diperhatikan saat proses informasi untuk komunikasi dalam pembelajaran, antara lain: (1) hal yang akan disampaikan sampai kepada penerima tanpa ada pembiasan isi (subject = outcome), (2) hal yang akan disampaikan setingkat dengan kemampuan siswa dalam menelaah (tingkat intelegensi siswa, pengalaman-pengalaman yang pernah didapat), (3) siswa terikat secara aktif dalam proses belajar dengan cara menghubungkan apa yang mereka dapat sebelumnya dengan hal baru yang akan disampaikan, (4) siswa diminta menunjukkan kemajuan sehingga pencapaiannya dapat dianalisis, umpan balik mendapat respon sehingga terlihat jelas sukses dalam usahanya, dan (5) siswa diberi waktu luang yang cukup untuk berlatih dengan kondisi beragam untuk meyakinkan proses retensi dan tranfer yang sedang terjadi.
3.      Fungsi dan Peranan Media
Fungsi media pembelajaran antara lain:
a.       Menyampaikan informasi dalam proses belajar mengajar.
b.      Melengkapi dan memperkaya informasi dalam kegiatan belajar mengajar.
c.       Mendorong motivasi belajar.
d.      Menambah variasi dalam penyajian materi.
e.       Menambah pengertian nyata tentang suatu pengetahuan.
f.       Memungkinkan siswa memilih kegiatan belajar sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya.
g.      Mudah dicerna dan tahan lama dalam menyerap pesan-pesan (informasinya sangat membekas dan tidak mudah lupa) (Rohani, 1997: 9).
Manfaat Media Pembelajaran Salah satu alasan penggunaan media pembelajaran adalah terkait dengan manfaat media pembelajaran bagi keberhasilan belajar mengajar di kelas. Salah satu aspek yang menentukan keberhasilan dalam belajar mengajar adalah pemilihan media pembelajaran yang tepat. Menurut Hamalik (1986), media pembelajaran yang tepat dapat membangkitkan motivasi, keinginan minat, dan rangsangan kepada siswa. Sehingga dapat membantu pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, memadatkan informasi. Adapun mengapa media pembelajaran yang tepat dapat membawa keberhasilan belajar dan mengajar di kelas, menurut Levie dan Lentz (1982), itu karena media pembelajaran khususnya media visual memiliki empat fungsi yaitu:
a.       Fungsi atensi, yaitu dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi dan pelajaran.
b.      Fungsi afektif, yaitu dapat menggugah emosi dan sikap siswa.
c.       Fungsi kognitif, yaitu memperlancar tujuan untuk memahami dan mengingat informasi/pesan yang terkandung dalam gambar.
d.      Fungsi compensations, yaitu dapat mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau secara verbal.
Alasan-alasan mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa yaitu:
a.       Alasan yang pertama yaitu berkenaan dengan menfaat media pengajaran itu sendiri, antara lain:
1)      Pengajaran lebih menarik perhatian siswa, sehingga menumbuhkan motivasi belajar.
2)      Bahan pengajaran lebih jelas maknanya, sehingga dapat menguasai tujuan pembelajaran dengan baik.
3)      Metode pengajaran akan bervariasi
4)      Siswa dapat lebih banyak melakukan aktivitas belajar, seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
b.      Alasan kedua yaitu sesuai dengan taraf berpikir siswa. Dimulai dari taraf berfikir konkret menuju abstrak, dimulai dari yang sederhana menuju berfikir yang kompleks. Sebab dengan adanya media pengajaran hal-hal yang abstrak dapat dikonkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan. Itulah beberapa alasan mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi keberhasilan dalam proses belajar mengajar.

B.     PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
1.      Prinsip Penggunaan Media
a.       Penggunaan media hendaknya dipandang sebagai bagian dari suatu sistem pengajaran bukan sebagai alat bantu sewaktu-waktu. 
b.      Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar untuk memecahkan masalah dalam proses belajar mengajar.
c.       Guru harus menguasai teknik-teknik dari suatu media yang digunakan.
d.      Guru seharusnya memperhitungkan untung-ruginya pemanfaatan suatu media pembelajaran.
e.       Penggunaan media pembelajaran harus diorganisir secara sistematis.
f.       Guru juga dapat memanfaatkan multimedia yang menguntungkan dan memperlancar proses belajar mengajar dan dapat merangsang siswa dalam belajar.
2.      Prosedur Penggunaan Media
a.       Guru harus dapat memperagakan model dari suatu pesan (isi pelajaran).
b.      Jika obyek yang diperagakan tidak mungkin dikelas, maka siswa diajak ke lokasi obyek.
c.       Jika tidak memungkinkan ke lokasi obyek, usahakan model tiruannya.
d.      Bila model tidak didapatkan, usahakan gambar dari obyek yang berkenaan dengan materi (pesan) pelajaran tersebut.
e.       Jika gambar juga tidak didapatkan, maka guru berusaha membuat sendiri media sederhana yang menarik perhatian belajar siswa.
f.       Bila media sederhana tidak dapat dibuat oleh guru, gunakan papan tulis untuk mengilustrasikan obyek atau pesan tersebut melalui gambar sederhana dengan garis lingkaran.
C.     PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
1.      Prinsip Pemilihan Media
Prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran merujuk pada pertimbangan seorang guru dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran untuk digunakan atau dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini disebabkan adanya beraneka ragam media yang dapat digunakan atau dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar.
Bahwa prinsip-prinsip pemilihan media adalah
a.     harus diketahui dengan jelas media itu dipilih untuk tujuan apa,
b.     pemilihan media hams secara objektif, bukan semata-mata didasarkan atas kesenangan guru atau sekedar sebagai selingan atau hiburan. pemilihan media itu benar-benar didasarkan atas pertimbangan untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa,
c.      tidak ada satu pun media dipakai untuk mencapai semua tujuan. Setiap media memiliki kelebihan dan kelemahan. Untuk menggunakan media dalam kegiatan belajar mengajar hendaknya dipilih secara tepat dengan melihat kelebihan media untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu,
d.     pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan metode mengajar dan materi pengajaran, mengingat media merupakan bagian yang integral dalam proses belajar mengajar,
e.     untuk dapat memilih media dengan tepat, guru hendaknya mengenal ciri-ciri dan masing-masing media, dan
f.      pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan kondisi fisik lingkungan.

Sedangkan Ibrahim (1991:24) menyatakan beberapa pedoman yang dapat digunakan untuk memilih media pembelajaran, antara lain
a.     sebelum memilih media pembelajaran, guru harus menyadari bahwa tidak ada satupun media yang paling baik untuk mencapai semua tujuan. masing-masing media mempunyai kelebihan dan kelemahan. penggunaan berbagai macam media pembelaiaran yang disusun secara serasi dalam proses belajar mengajar akan mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran,
b.     pemilihan media hendaknya dilakukan secara objektif, artinya benar-benar digunakan dengan dasar pertimbangan efektivitas belajar siswa, bukan karena kesenangan guru atau sekedar sebagai selingan,
c.     pernilihan media hendaknya memperhatikan syarat-syarat
1)     sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
2)     ketersediaan bahan media,
3)     biaya pengadaan, dan
4)     kualitas atau mutu teknik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran adalah media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran, metode mengajar yang digunakan serta karakteristik siswa yang belajar (tingkat pengetahuan siswa, bahasa siswa, dan jumlah siswa yang belajar), untuk dapat memilih media dengan tepat, guru harus mengenal ciri-ciri dan tiap tiap media pembelajaran, pemilihan media pembelajaran harus berorientasi pada siswa yang belajar, artinya pemilihan media untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa, pemilihan media harus mempertimbangkan biaya pengadaan, ketersediaan bahan media, mutu media, dan lingkungan fisik tempat siswa belajar.
2.      Karakteristik Pemilihan Media
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Contoh : bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atua kompetnesi yang dicapai bersifat mehamai isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pebelajaran bersifat motorik (gerak dan ativitas), maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer).
Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan, baik pemilihan jenis media maupun pemilihan topik yang dimediakan, akan membawa akibat panjang yang tidak kita inginkan di kemudian hari. Banyak pertanyaan yang harus kita jawab sebelum kita menentukan pilihan media tertentu. Secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran diuraikan sebagai berikut:
a.     Tujuan
Apa tujuan pembelajaran (TPU dan TPK ) atau kompetensi yang ingin dicapai? Apakah tujuan itu masuk kawasan kognitif, afektif , psikhomotor atau kombinasinya? Jenis rangsangan indera apa yang ditekankan: apakah penglihatan, pendengaran, atau kombinasinya? Jika visual, apakah perlu gerakan atau cukup visual diam? Jawaban atas pertanyaan itu akan mengarahkan kita pada jenis media tertentu, apakah media realia, audio, visual diam, visual gerak, audio visual gerak dan seterusnya.
b.     Sasaran didik
Siapakah sasaran didik yang akan menggunakan media? bagaimana karakteristik mereka, berapa jumlahnya, bagaimana latar belakang sosialnya, apakah ada yang berkelainan, bagaimana motivasi dan minat belajarnya? dan seterusnya. Apabila kita mengabaikan kriteria ini, maka media yang kita pilih atau kita buat tentu tak akan banyak gunanya. Mengapa? Karena pada akhirnya sasaran inilah yang akan mengambil manfaat dari media pilihan kita itu. Oleh karena itu, media harus sesuai benar dengan kondisi mereka.
c.     Karateristik media yang bersangkutan
Bagaimana karakteristik media tersebut? Apa kelebihan dan kelemahannya, sesuaikah media yang akan kita pilih itu dengan tujuan yang akan dicapai? Kita tidak akan dapat memilih media dengan baik jika kita tidak mengenal dengan baik karakteristik masing-masing media. Karena kegiatan memilih pada dasarnya adalah kegiatan membandingkan satu sama lain, mana yang lebih baik dan lebih sesuai dibanding yang lain. Oleh karena itu, sebelum menentukan jenis media tertentu, pahami dengan baik bagaimana karaktristik media tersebut.
d.     Waktu
Yang dimaksud waktu di sini adalah berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengadakan atau membuat media yang akan kita pilih, serta berapa lama waktu yang tersedia / yang kita memiliki, cukupkah ? Pertanyaan lain adalah, berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyajikan media tersebut dan berapa lama alokasi waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran ? Tak ada gunanya kita memilih media yang baik, tetapi kita tidak cukup waktu untuk mengadakannya. Jangan sampai pula terjadi, media yang telah kita buat dengan menyita banyak waktu, tetapi pada saat digunakan dalam pembelajran ternyata kita kekurangan waktu.
e.     Biaya
Faktor biaya juga merupakan pertanyaan penentu dalam memilih media. Bukankah penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran. Apalah artinya kita menggunakan media, jika akibatnya justru pemborosan. Oleh sebab itu, faktor biaya menjadi kriteria yang harus kita pertimbangkan. Berapa biaya yang kita perlukan untuk membuat, membeli atau meyewa media tersebut? Bisakah kita mengusahakan beaya tersebut/ apakah besarnya biaya seimbang dengan tujuan belajar yang hendak dicapai? Tidak mungkinkan tujuan belajar itu tetap dapat dicapai tanpa menggunakan media itu, adakah alternatif media lain yang lebih murah namun tetap dapat mencapai tujuan belajar? Media yang mahal, belum tentu lebih efektif untuk mencapai tujuan belajar, dibanding media sederhana yang murah.
f.      Ketersediaan
Kemudahan dalam memperoleh media juga menjadi pertimbangan kita. Adakah media yang kita butuhkan itu di sekitar kita, di sekolah atau di pasaran ? Kalau kita harus membuatnya sendiri, adakah kemampuan, waktu tenaga dan sarana untuk membuatnya? Kalau semua itu ada, petanyaan berikutnya tersediakah sarana yang diperlukan untuk menyajikannya di kelas? Misalnya, untuk menjelaskan tentang proses tejadinya gerhana matahari memang akan lebih efektif jika disajikan melalui media video. Namun karena di sekolah tidak ada aliran listrik atau tidak punya video player, maka sudah cukup bila digunakan alat peraga gerhana matahari.
g.     Konteks penggunaan
Konteks penggunaan maksudnya adalah dalam kondisi dan strategi bagaimana media tersebut akan digunakan. Misalnya: apakah untuk belajar individual, kelompok kecil, kelompok besar atau masal ? Dalam hal ini kita perlu merencanakan strategi pembelajaran secara keseluruhan yang akan kita gunakan dalam proses pembelajaran, sehingga tergambar kapan dan bagaimana konteks penggunaaan media tersebut dalam pembelajaran.
h.     Mutu Teknis
Kriteria ini terutama untuk memilih/membeli media siap pakai yang telah ada, misalnya program audio, video, garafis atau media cetak lain. Bagaimana mutu teknis media tersebut, apakah visualnya jelas, menarik dan cocok ? Apakah suaranya jelas dan enak didengar ? Jangan sampai hanya karena keinginan kita untuk menggunakan media saja, lantas media yang kurang bermutu kita paksakan penggunaannya. Perlu diinggat bahwa jika program media itu hanya menjajikan sesuatu yang sebenarnya bisa dilakukan oleh guru dengan lebih baik, maka media itu tidak perlu lagi kita gunakan.
3.      Pedoman Pemilihan Media
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Arif S Sadiman (1986:86), ada tiga model yang dapat dijadikan prosedur dalam pemilihan media yang akan digunakan, yakni: Model flowchart, model ini menggunakan system pengguguran (eliminasi) dalam pengambilan keputusan pemilihan. Model matriks, berupa penangguhan proses pengambilan keputusan pemilihan sampai seluruh criteria pemilihannya diidentifikasi. Model checklist, yang menangguhkan keputusan pemilihan sampai semua kriterianya dipertimbangkn.
Di antara model-model pemilihan media tersebut, yang lebih popular digunakan dalam media jadi (by utilization) adalah model checklist. Untuk model matriks lebih sesuai digunakan dalam menentukan media rancangan (by design). Sedang model flowchart dapat digunakan baik untuk menggambarkan proses pemilihan media jadi maupun media rancangan. Seperti apa yang dikemukakan oleh Arif S Sudiman, Anderson (1976) pula mengemukakan prosedur pemilihan media dengan menggunakan pendekatan flowchart (diagram alur). Dalam proses tersebut ia mengemukan beberapa langkah dalam pemilihan dan penentuan jenis penentuan media, yaitu : Menentukan apakah pesan yang akan kita sampaikan melalui media termasuk pesan pembelajaran atau hanya sekedar informasi umum / hiburan. Jika hanya sekedar informasi umum akan diabaikan karena prosedur yang dikembangkan khusus untuk pemilihan media yang bersifat untuk keperluan pembelajaran.
Menentukan apakah media itu dirancang untuk keperluan pembelajaran atau hanya sekedar alat bantu mengajar bagi guru (alat peraga). Jika sekedar alat peraga, proses juga dihentikan ( diabaikan). Menentukan apakah tujuan pembelajaran lebih bersifat kognitif, afektif atau psikomotor. Menentukan jenis media yang sesuai untuk jenis tujuan yang akan dicapai, dengan mempertimbangkan kriteria lain seperti kebijakan, fasilitas yang tersedia, kemampuan produksi dan beaya. Mereview kembali jenis media yang telah dipilih, apakah sudah tepat atau masih terdapat kelemahan, atau masih ada alternatif jenis media lain yang lebih tepat. Merencanakan, mengembangkan dan memproduksi media.
Pendekatan lain yang dapat digunakan dalam memilih media adalah pendekatan secara matrik. Salah satu dari pendekatan ini adalah yang dikemukakan oleh Alen. Matrik ini memberikan petunjuk yang dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih media yang sesuai dengan jenis tujuan pembelajaran tertentu. Matrik menggambarkan tinggi rendahnya kemampuan setiap jenis media bagi pencapaian berbagai tujuan dengan kemampuan setiap jenis media dalam mempengaruhi berbagai jenis belajar.
Untuk menggunakan matrik tersebut, terlebih dahulu kita mempelajari jenis belajar mana yangakan dipelajari / harus dikuasai siswa, apakah informasi faktual, konsep, keterampilan dan seterusnya. Setelah itu, kita bisa memilih jenis media yang sesuai dengan jenis belajar tersebut. Caranya dengan melihat dalam kolom yang yang berlabel “tinggi “ yang tertera di bawah kolom jenis belajar. Selanjutnya kita lihat secara horizontal ke kolom paling kiri untuk memperoleh petunjuk jenis media mana yang sebaiknya kita pilih. Jika media tersebut ternyata tidak tersedia, atau tidak mungkin disediakan kareana mahal, tidak praktis, atau tidak sesuai dengan kondisi siswa, dengan cara yang samamaka pilihan kita beralih pada jenis media yang berlabel “ “sedang”. Ini berati kita telah memilih jenis media “terbaik kedua”, bukan yang terbaik.
Sekali lagi, pertimbangan utama dalam memilih media adalah keseuaian media tersebut dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa. Jika terdapat beberapa jenis media yang sama sama baik dan sesuai, maka prioritas kita adalah memilih jenis media yang murah, lebih praktis dan yang telah tersedia di sekitar kita.
D.    JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
1.      Media Sederhana
Media tidak selalu identik dengan mahal karena media dapat dibedakan berdasarkan keadaannya yaitu media canggih, yang identik dengan mahal dan media sederhana (simple media) yang tidak memerlukan biaya mahal. Media sederhana merupakan media yang dapat dibuat sendiri. Media sederhana merupakan media yang bahan dasarnya mudah di peroleh, harganya murah, pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit.
2.      Media Asli dan Tiruan
Media asli merupakan media yang digunakan dalam bentuk nyata dan hidup maupun model dalam bentuk pajangan yang sesuai bentuk asli sedangkan media tiruan yaitu media peraga dalam bentuk kecil atau lebih spesifik seperti globe.
3.      Media Proyeksi
Media proyeksi merupakan media yang menggunakan alat bantu (proyektor) dalam penyajiannya yang dapat dikonsumsi oleh siswa secara serentak serta dapat menghemat ruang dan waktu, seperti media transparansi
4.      Media Audio
Media audio memiliki karakteristik  mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu , pesan dapat direkam dan diputar kembali sesukanya, dapat mengembangkan daya imajinasi dan merangsang partisipasi aktif pendengarnya, dapat mengatasi masalah kekurangan guru, sifat komunikasinya hanya satu arah, sangat sesuai untuk pengajaran musik dan bahasa, tetapi media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan pendengaran. Media pembelajaran yang hanya mengandalkan suara saja seperi radio,kaset rekoorder, peringan hitam.
5.      Media Visual
Media visual merupakan ringkasan visual suatu proses, terkadang menggunakan simbol-simbol verbal (pada jenis media grafik), dan mengandung pesan yang bersifat interpretatif. Media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip, slides, foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.
6.      Media Audio Visual
Media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunya kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang sebelumnya yaitu media audio dan visual. Media audio visual merupakan media yang sedang berkembang saat ini dengan tampilan gambar bergerak dan bersuara serta dapat memudahkan siswa dalam memahami materi, seperti televisi.
7.      Media Cetak
Media cetak merupakan media yang mudah dibawa kemana-mana dan dapat digunakan dimana saja, kapanpun dan oleh siapa saja, seperti buku, Koran, majalah dll.
8.      Multimedia
Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk text, audio, grafik, animasi, dan video.
E.     PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Pengembangan media pembelajaran didasarkan pada tiga model pengembangan, yaitu model prosedural, model konseptual, dan model teoritik.
1.      Model Prosedural
Model prosedural merupakan model yang bersifat  deskriptif, yaitu menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk
2.      Model Konseptual
Model konseptual merupakan model yang bersifat analitis yaitu yang memberikan komponen-komponen produk yang akan dikembangkan serta keterkaitan antar komponen
3.      Model Teoritik
Model teoritik merupakan model yang menunjukan hubungan perubahan antar peristiwa
F.      PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN MEDIA PEMEBELAJARAN
1.       Media Grafis
a.       Ditempatkan pada ruangan yang kadar air dalam udaranya rendah serta bebas debu
b.      Menempatkan media pada tempat tertutup atau terbungkus sehingga tidak dimakan ngengat
c.       Sebaiknya selalu digantung agar tidak tertindih
2.      Media Rekam
Pita Magnetik
a.       Ditempatkan jauh dari benda-benda yang mengandung magnet
b.      Ditempatkan pada ruangan yang kelembabannya rendah dan sejuk
c.       Menempatkannya pada kotak pembungkus
Disket
a.       Setelah selesai digunakan selalu dibersihkan dengan cairan pembersih permukaannya
b.      Menempatkannya pada kotak pembungkus
c.       Ditempatkan pada tempat yang sejuk
3.      Film
a.       Menempatkannya pada ruangan yang kelembabannya rendah dan sejuk
b.      Menempatkannya pada kotak penyimpanan
4.      Flashdisk
a.       Setelah selesai digunakan selalu dibersihkan dengan antivirus
b.      Jika tidak digunakan top cupnya harus selalu terpasang
5.      Media Transparansi
a.       Antar transparansi harus diberi kertas pelapis
b.      Ditempatkan pada ruangan yang kelembabannya rendah dan sejuk
6.      Objek Fisik
a.       Ditempatkan pada rak yang cukup jauh sehingga tidak bersentuhan ketika diangkat
b.      Ditempatkan pada ruangan yang sejuk
c.       Upayakan catnya selalu terjaga
7.      Media Cetak
a.       Ditempatkan pada rak yang tegak diruangan sejuk
b.      Rak diberi anti ngengat







DAFTAR PUSTAKA

AECT. (1979). Defenisi Teknologi Pendidikan. Jakarta :Rajawali    
     
Arsyad, Azhar .(2007).  Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Leshin , CB, Pollock, Reigeluth, CM. (1992). Instructional Design Strategies and Tactics. Engelwood Cliffs : Educational Technology Publications.

Sadiman, Arief S. (2008). Media Pendidikan ,Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Situmorang, Robinson. (2009). Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan. Makalah pada Seminar Opimalisasi Penggunaan Media Pendidikan Dalam Pembelajaran Tanggal 23 Mei 2009 di Unimed. PSBTK-SK Unimed

Anderson. R.H. (1983). Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka dan Pusat Antar Universitas