TUGAS
PROFESI
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
“MEDIA
PEMBELAJARAN DALAM BENTUK PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (PBK)”
OLEH:
KELOMPOK 3
RENDRA A.W. PUTRA 11676
/ 09
ADRIVA MAIZUL FITRA 11688
/ 09
REFKI PERNANDO 11703
/ 09
RANDI TRI ANTONI 11713
/ 09
INDRA LESMANA 11725
/ 09
KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2011
MEDIA
PEMBELAJARAN
A. KONSEP
DASAR MEDIA PEMBELAJARAN
1. Pengertian
Media
Kata
media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah
berarti ’tengah’, ’perantara’ atau ’pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach
& Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar
adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara lebih khusus,
pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan alat-alat
grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun
kembali informasi visual dan verbal.
Media
adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna
mencapai tujuan pengajaran (Djamarah, 2002: 137). Sedangkan pembelajaran adalah
proses, cara, perbuatan yang menjadikan orang atau makhluk hidup belajar (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 2002: 17). Jadi, media pembelajaran adalah media yang
digunakan pada proses pembelajaran sebagai penyalur pesan antara guru dan siswa
agar tujuan pengajaran tercapai.
2. Pembelajaran
sebagai Proses
Hal – hal penting yang
perlu diperhatikan saat proses informasi untuk komunikasi dalam pembelajaran,
antara lain: (1) hal yang akan disampaikan sampai kepada penerima tanpa ada
pembiasan isi (subject = outcome), (2) hal yang akan disampaikan setingkat dengan
kemampuan siswa dalam menelaah (tingkat intelegensi siswa,
pengalaman-pengalaman yang pernah didapat), (3) siswa terikat secara aktif
dalam proses belajar dengan cara menghubungkan apa yang mereka dapat sebelumnya
dengan hal baru yang akan disampaikan, (4) siswa diminta menunjukkan kemajuan
sehingga pencapaiannya dapat dianalisis, umpan balik mendapat respon sehingga
terlihat jelas sukses dalam usahanya, dan (5) siswa diberi waktu luang yang
cukup untuk berlatih dengan kondisi beragam untuk meyakinkan proses retensi dan
tranfer yang sedang terjadi.
3. Fungsi
dan Peranan Media
Fungsi media
pembelajaran antara lain:
a. Menyampaikan
informasi dalam proses belajar mengajar.
b. Melengkapi
dan memperkaya informasi dalam kegiatan belajar mengajar.
c. Mendorong
motivasi belajar.
d. Menambah
variasi dalam penyajian materi.
e. Menambah
pengertian nyata tentang suatu pengetahuan.
f. Memungkinkan
siswa memilih kegiatan belajar sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya.
g. Mudah
dicerna dan tahan lama dalam menyerap pesan-pesan (informasinya sangat membekas
dan tidak mudah lupa) (Rohani, 1997: 9).
Manfaat Media Pembelajaran Salah satu alasan
penggunaan media pembelajaran adalah terkait dengan manfaat media pembelajaran
bagi keberhasilan belajar mengajar di kelas. Salah satu aspek yang menentukan
keberhasilan dalam belajar mengajar adalah pemilihan media pembelajaran yang
tepat. Menurut Hamalik (1986), media pembelajaran yang tepat dapat
membangkitkan motivasi, keinginan minat, dan rangsangan kepada siswa. Sehingga
dapat membantu pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,
memudahkan penafsiran data, memadatkan informasi. Adapun mengapa media
pembelajaran yang tepat dapat membawa keberhasilan belajar dan mengajar di
kelas, menurut Levie dan Lentz (1982), itu karena media pembelajaran khususnya
media visual memiliki empat fungsi yaitu:
a.
Fungsi
atensi, yaitu dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi dan pelajaran.
b.
Fungsi
afektif, yaitu dapat menggugah emosi dan sikap siswa.
c.
Fungsi
kognitif, yaitu memperlancar tujuan untuk memahami dan mengingat
informasi/pesan yang terkandung dalam gambar.
d.
Fungsi
compensations, yaitu dapat mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat
menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau secara
verbal.
Alasan-alasan mengapa media pembelajaran dapat
mempertinggi proses belajar siswa yaitu:
a.
Alasan
yang pertama yaitu berkenaan dengan menfaat media pengajaran itu sendiri,
antara lain:
1)
Pengajaran
lebih menarik perhatian siswa, sehingga menumbuhkan motivasi belajar.
2)
Bahan
pengajaran lebih jelas maknanya, sehingga dapat menguasai tujuan pembelajaran
dengan baik.
3)
Metode
pengajaran akan bervariasi
4)
Siswa
dapat lebih banyak melakukan aktivitas belajar, seperti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan dan lain-lain.
b.
Alasan
kedua yaitu sesuai dengan taraf berpikir siswa. Dimulai dari taraf berfikir
konkret menuju abstrak, dimulai dari yang sederhana menuju berfikir yang kompleks.
Sebab dengan adanya media pengajaran hal-hal yang abstrak dapat dikonkretkan,
dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan. Itulah beberapa alasan mengapa
media pembelajaran dapat mempertinggi keberhasilan dalam proses belajar
mengajar.
B. PENGGUNAAN
MEDIA PEMBELAJARAN
1. Prinsip
Penggunaan Media
a. Penggunaan
media hendaknya dipandang sebagai bagian dari suatu sistem pengajaran bukan
sebagai alat bantu sewaktu-waktu.
b. Media
pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar untuk memecahkan masalah
dalam proses belajar mengajar.
c. Guru
harus menguasai teknik-teknik dari suatu media yang digunakan.
d. Guru
seharusnya memperhitungkan untung-ruginya pemanfaatan suatu media pembelajaran.
e. Penggunaan
media pembelajaran harus diorganisir secara sistematis.
f. Guru
juga dapat memanfaatkan multimedia yang menguntungkan dan memperlancar proses
belajar mengajar dan dapat merangsang siswa dalam belajar.
2. Prosedur
Penggunaan Media
a. Guru
harus dapat memperagakan model dari suatu pesan (isi pelajaran).
b. Jika
obyek yang diperagakan tidak mungkin dikelas, maka siswa diajak ke lokasi
obyek.
c. Jika
tidak memungkinkan ke lokasi obyek, usahakan model tiruannya.
d. Bila
model tidak didapatkan, usahakan gambar dari obyek yang berkenaan dengan materi
(pesan) pelajaran tersebut.
e. Jika
gambar juga tidak didapatkan, maka guru berusaha membuat sendiri media
sederhana yang menarik perhatian belajar siswa.
f. Bila
media sederhana tidak dapat dibuat oleh guru, gunakan papan tulis untuk
mengilustrasikan obyek atau pesan tersebut melalui gambar sederhana dengan
garis lingkaran.
C. PEMILIHAN
MEDIA PEMBELAJARAN
1. Prinsip
Pemilihan Media
Prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran merujuk pada
pertimbangan seorang guru dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran
untuk digunakan atau dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini
disebabkan adanya beraneka ragam media yang dapat digunakan atau dimanfaatkan
dalam kegiatan belajar mengajar.
Bahwa prinsip-prinsip pemilihan media adalah
a.
harus diketahui dengan jelas media itu dipilih untuk tujuan apa,
b.
pemilihan media hams secara objektif, bukan semata-mata didasarkan
atas kesenangan guru atau sekedar sebagai selingan atau hiburan. pemilihan
media itu benar-benar didasarkan atas pertimbangan untuk meningkatkan
efektivitas belajar siswa,
c.
tidak ada satu pun media dipakai
untuk mencapai semua tujuan. Setiap media memiliki kelebihan dan kelemahan.
Untuk menggunakan media dalam kegiatan belajar mengajar hendaknya dipilih
secara tepat dengan melihat kelebihan media untuk mencapai tujuan pengajaran
tertentu,
d. pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan metode mengajar dan
materi pengajaran, mengingat media merupakan bagian yang integral dalam proses
belajar mengajar,
e.
untuk dapat memilih media dengan tepat, guru hendaknya mengenal
ciri-ciri dan masing-masing media, dan
f.
pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan kondisi fisik
lingkungan.
Sedangkan Ibrahim (1991:24) menyatakan beberapa pedoman yang dapat
digunakan untuk memilih media pembelajaran, antara lain
a.
sebelum memilih media pembelajaran, guru harus menyadari bahwa
tidak ada satupun media yang paling baik untuk mencapai semua tujuan.
masing-masing media mempunyai kelebihan dan kelemahan. penggunaan berbagai
macam media pembelaiaran yang disusun secara serasi dalam proses belajar
mengajar akan mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran,
b.
pemilihan media hendaknya dilakukan secara objektif, artinya
benar-benar digunakan dengan dasar pertimbangan efektivitas belajar siswa,
bukan karena kesenangan guru atau sekedar sebagai selingan,
c.
pernilihan media hendaknya memperhatikan syarat-syarat
1)
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
2)
ketersediaan bahan media,
3)
biaya pengadaan, dan
4)
kualitas atau mutu teknik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip pemilihan media
pembelajaran adalah media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan dan materi
pelajaran, metode mengajar yang digunakan serta karakteristik siswa yang
belajar (tingkat pengetahuan siswa, bahasa siswa, dan jumlah siswa yang
belajar), untuk dapat memilih media dengan tepat, guru harus mengenal ciri-ciri
dan tiap tiap media pembelajaran, pemilihan media pembelajaran harus
berorientasi pada siswa yang belajar, artinya pemilihan media untuk
meningkatkan efektivitas belajar siswa, pemilihan media harus mempertimbangkan
biaya pengadaan, ketersediaan bahan media, mutu media, dan lingkungan fisik
tempat siswa belajar.
2. Karakteristik
Pemilihan Media
Kriteria yang paling
utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Contoh : bila tujuan atau kompetensi
peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat
untuk digunakan. Jika tujuan atua kompetnesi yang dicapai bersifat mehamai isi
bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pebelajaran
bersifat motorik (gerak dan ativitas), maka media film dan video bisa
digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi
(komplementer).
Memilih media hendaknya
tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan didasarkan atas kriteria tertentu.
Kesalahan pada saat pemilihan, baik pemilihan jenis media maupun pemilihan
topik yang dimediakan, akan membawa akibat panjang yang tidak kita inginkan di
kemudian hari. Banyak pertanyaan yang harus kita jawab sebelum kita menentukan
pilihan media tertentu. Secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihan media pembelajaran diuraikan sebagai berikut:
a.
Tujuan
Apa tujuan pembelajaran (TPU dan TPK ) atau
kompetensi yang ingin dicapai? Apakah tujuan itu masuk kawasan kognitif,
afektif , psikhomotor atau kombinasinya? Jenis rangsangan indera apa yang
ditekankan: apakah penglihatan, pendengaran, atau kombinasinya? Jika visual,
apakah perlu gerakan atau cukup visual diam? Jawaban atas pertanyaan itu akan
mengarahkan kita pada jenis media tertentu, apakah media realia, audio, visual
diam, visual gerak, audio visual gerak dan seterusnya.
b.
Sasaran didik
Siapakah sasaran didik yang akan menggunakan media? bagaimana
karakteristik mereka, berapa jumlahnya, bagaimana latar belakang sosialnya,
apakah ada yang berkelainan, bagaimana motivasi dan minat belajarnya? dan
seterusnya. Apabila kita mengabaikan kriteria ini, maka media yang kita pilih
atau kita buat tentu tak akan banyak gunanya. Mengapa? Karena pada akhirnya
sasaran inilah yang akan mengambil manfaat dari media pilihan kita itu. Oleh
karena itu, media harus sesuai benar dengan kondisi mereka.
c.
Karateristik media yang bersangkutan
Bagaimana karakteristik media tersebut? Apa kelebihan dan
kelemahannya, sesuaikah media yang akan kita pilih itu dengan tujuan yang akan
dicapai? Kita tidak akan dapat memilih media dengan baik jika kita tidak
mengenal dengan baik karakteristik masing-masing media. Karena kegiatan memilih
pada dasarnya adalah kegiatan membandingkan satu sama lain, mana yang lebih
baik dan lebih sesuai dibanding yang lain. Oleh karena itu, sebelum menentukan
jenis media tertentu, pahami dengan baik bagaimana karaktristik media tersebut.
d.
Waktu
Yang dimaksud waktu di sini adalah berapa lama
waktu yang diperlukan untuk mengadakan atau membuat media yang akan kita pilih,
serta berapa lama waktu yang tersedia / yang kita memiliki, cukupkah ?
Pertanyaan lain adalah, berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyajikan
media tersebut dan berapa lama alokasi waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran
? Tak ada gunanya kita memilih media yang baik, tetapi kita tidak cukup waktu
untuk mengadakannya. Jangan sampai pula terjadi, media yang telah kita buat
dengan menyita banyak waktu, tetapi pada saat digunakan dalam pembelajran
ternyata kita kekurangan waktu.
e.
Biaya
Faktor biaya juga merupakan pertanyaan penentu
dalam memilih media. Bukankah penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran. Apalah artinya kita
menggunakan media, jika akibatnya justru pemborosan. Oleh sebab itu, faktor
biaya menjadi kriteria yang harus kita pertimbangkan. Berapa biaya yang kita
perlukan untuk membuat, membeli atau meyewa media tersebut? Bisakah kita
mengusahakan beaya tersebut/ apakah besarnya biaya seimbang dengan tujuan
belajar yang hendak dicapai? Tidak mungkinkan tujuan belajar itu tetap dapat
dicapai tanpa menggunakan media itu, adakah alternatif media lain yang lebih
murah namun tetap dapat mencapai tujuan belajar? Media yang mahal, belum tentu
lebih efektif untuk mencapai tujuan belajar, dibanding media sederhana yang
murah.
f.
Ketersediaan
Kemudahan dalam memperoleh media juga menjadi
pertimbangan kita. Adakah media yang kita butuhkan itu di sekitar kita, di
sekolah atau di pasaran ? Kalau kita harus membuatnya sendiri, adakah
kemampuan, waktu tenaga dan sarana untuk membuatnya? Kalau semua itu ada,
petanyaan berikutnya tersediakah sarana yang diperlukan untuk menyajikannya di
kelas? Misalnya, untuk menjelaskan tentang proses tejadinya gerhana matahari
memang akan lebih efektif jika disajikan melalui media video. Namun karena di
sekolah tidak ada aliran listrik atau tidak punya video player, maka sudah
cukup bila digunakan alat peraga gerhana matahari.
g.
Konteks penggunaan
Konteks penggunaan maksudnya adalah dalam kondisi dan strategi
bagaimana media tersebut akan digunakan. Misalnya: apakah untuk belajar
individual, kelompok kecil, kelompok besar atau masal ? Dalam hal ini kita
perlu merencanakan strategi pembelajaran secara keseluruhan yang akan kita
gunakan dalam proses pembelajaran, sehingga tergambar kapan dan bagaimana
konteks penggunaaan media tersebut dalam pembelajaran.
h.
Mutu Teknis
Kriteria ini terutama untuk memilih/membeli media siap pakai yang
telah ada, misalnya program audio, video, garafis atau media cetak lain.
Bagaimana mutu teknis media tersebut, apakah visualnya jelas, menarik dan cocok
? Apakah suaranya jelas dan enak didengar ? Jangan sampai hanya karena
keinginan kita untuk menggunakan media saja, lantas media yang kurang bermutu
kita paksakan penggunaannya. Perlu diinggat bahwa jika program media itu hanya
menjajikan sesuatu yang sebenarnya bisa dilakukan oleh guru dengan lebih baik,
maka media itu tidak perlu lagi kita gunakan.
3. Pedoman
Pemilihan Media
Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Arif S Sadiman (1986:86), ada tiga model yang dapat dijadikan
prosedur dalam pemilihan media yang akan digunakan, yakni: Model flowchart, model ini
menggunakan system pengguguran (eliminasi) dalam pengambilan keputusan
pemilihan. Model matriks, berupa
penangguhan proses pengambilan keputusan pemilihan sampai seluruh criteria
pemilihannya diidentifikasi. Model checklist, yang menangguhkan keputusan
pemilihan sampai semua kriterianya dipertimbangkn.
Di antara model-model
pemilihan media tersebut, yang lebih popular digunakan dalam media jadi (by
utilization) adalah model checklist. Untuk model matriks lebih sesuai digunakan
dalam menentukan media rancangan (by design). Sedang model flowchart dapat
digunakan baik untuk menggambarkan proses pemilihan media jadi maupun media rancangan.
Seperti apa yang dikemukakan oleh Arif S Sudiman, Anderson (1976) pula
mengemukakan prosedur pemilihan media dengan menggunakan pendekatan flowchart
(diagram alur). Dalam proses tersebut ia mengemukan beberapa langkah dalam
pemilihan dan penentuan jenis penentuan media, yaitu : Menentukan apakah pesan yang akan
kita sampaikan melalui media termasuk pesan pembelajaran atau hanya sekedar
informasi umum / hiburan. Jika hanya sekedar informasi umum akan diabaikan
karena prosedur yang dikembangkan khusus untuk pemilihan media yang bersifat
untuk keperluan pembelajaran.
Menentukan apakah media
itu dirancang untuk keperluan pembelajaran atau hanya sekedar alat bantu
mengajar bagi guru (alat peraga). Jika sekedar alat peraga, proses juga
dihentikan ( diabaikan). Menentukan apakah tujuan pembelajaran lebih bersifat
kognitif, afektif atau psikomotor. Menentukan jenis media yang sesuai untuk
jenis tujuan yang akan dicapai, dengan mempertimbangkan kriteria lain seperti
kebijakan, fasilitas yang tersedia, kemampuan produksi dan beaya. Mereview kembali jenis media yang telah dipilih, apakah
sudah tepat atau masih terdapat kelemahan, atau masih ada alternatif jenis
media lain yang lebih tepat. Merencanakan,
mengembangkan dan memproduksi media.
Pendekatan lain yang
dapat digunakan dalam memilih media adalah pendekatan secara matrik. Salah satu
dari pendekatan ini adalah yang dikemukakan oleh Alen. Matrik ini memberikan
petunjuk yang dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih media yang sesuai
dengan jenis tujuan pembelajaran tertentu. Matrik menggambarkan tinggi
rendahnya kemampuan setiap jenis media bagi pencapaian berbagai tujuan dengan
kemampuan setiap jenis media dalam mempengaruhi berbagai jenis belajar.
Untuk menggunakan matrik tersebut, terlebih dahulu
kita mempelajari jenis belajar mana yangakan dipelajari / harus dikuasai siswa,
apakah informasi faktual, konsep, keterampilan dan seterusnya. Setelah itu,
kita bisa memilih jenis media yang sesuai dengan jenis belajar tersebut.
Caranya dengan melihat dalam kolom yang yang berlabel “tinggi “ yang tertera di
bawah kolom jenis belajar. Selanjutnya kita lihat secara horizontal ke kolom
paling kiri untuk memperoleh petunjuk jenis media mana yang sebaiknya kita
pilih. Jika media tersebut ternyata tidak tersedia, atau tidak mungkin
disediakan kareana mahal, tidak praktis, atau tidak sesuai dengan kondisi
siswa, dengan cara yang samamaka pilihan kita beralih pada jenis media yang
berlabel “ “sedang”. Ini berati kita telah memilih jenis media “terbaik kedua”,
bukan yang terbaik.
Sekali lagi,
pertimbangan utama dalam memilih media adalah keseuaian media tersebut dengan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa. Jika terdapat beberapa jenis
media yang sama sama baik dan sesuai, maka prioritas kita adalah memilih jenis
media yang murah, lebih praktis dan yang telah tersedia di sekitar kita.
D. JENIS-JENIS
MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media
Sederhana
Media tidak
selalu identik dengan mahal karena media dapat dibedakan berdasarkan keadaannya
yaitu media canggih, yang identik dengan mahal dan media sederhana (simple
media) yang tidak memerlukan biaya mahal. Media sederhana merupakan media
yang dapat dibuat sendiri. Media sederhana merupakan media yang bahan dasarnya
mudah di peroleh, harganya murah, pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak
sulit.
2. Media
Asli dan Tiruan
Media asli
merupakan media yang digunakan dalam bentuk nyata dan hidup maupun model dalam
bentuk pajangan yang sesuai bentuk asli sedangkan media tiruan yaitu media
peraga dalam bentuk kecil atau lebih spesifik seperti globe.
3. Media
Proyeksi
Media proyeksi
merupakan media yang menggunakan alat bantu (proyektor) dalam penyajiannya yang
dapat dikonsumsi oleh siswa secara serentak serta dapat menghemat ruang dan
waktu, seperti media transparansi
4. Media
Audio
Media audio
memiliki karakteristik mampu mengatasi
keterbatasan ruang dan waktu , pesan dapat direkam dan diputar kembali
sesukanya, dapat mengembangkan daya imajinasi dan merangsang partisipasi aktif
pendengarnya, dapat mengatasi masalah kekurangan guru, sifat komunikasinya hanya
satu arah, sangat sesuai untuk pengajaran musik dan bahasa, tetapi media ini
tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan pendengaran. Media
pembelajaran yang hanya mengandalkan suara saja seperi radio,kaset rekoorder,
peringan hitam.
5. Media
Visual
Media visual
merupakan ringkasan visual suatu proses, terkadang menggunakan simbol-simbol
verbal (pada jenis media grafik), dan mengandung pesan yang bersifat
interpretatif. Media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media ini ada
yang menampilkan gambar diam seperti film strip, slides, foto, gambar atau
lukisan, dan cetakan. Ada pula yang menampilkan gambar atau simbol yang
bergerak seperti film bisu, dan film kartun.
6. Media
Audio Visual
Media yang
mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunya kemampuan yang
lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang sebelumnya yaitu media audio
dan visual. Media audio visual merupakan media yang sedang berkembang saat ini
dengan tampilan gambar bergerak dan bersuara serta dapat memudahkan siswa dalam
memahami materi, seperti televisi.
7. Media
Cetak
Media cetak
merupakan media yang mudah dibawa kemana-mana dan dapat digunakan dimana saja,
kapanpun dan oleh siapa saja, seperti buku, Koran, majalah dll.
8. Multimedia
Multimedia dapat
diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan
dan menyampaikan informasi dalam bentuk text, audio, grafik, animasi, dan
video.
E. PENGEMBANGAN
MEDIA PEMBELAJARAN
Pengembangan
media pembelajaran didasarkan pada tiga model pengembangan, yaitu model
prosedural, model konseptual, dan model teoritik.
1. Model
Prosedural
Model prosedural
merupakan model yang bersifat
deskriptif, yaitu menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk
menghasilkan produk
2. Model
Konseptual
Model konseptual
merupakan model yang bersifat analitis yaitu yang memberikan komponen-komponen
produk yang akan dikembangkan serta keterkaitan antar komponen
3. Model
Teoritik
Model teoritik
merupakan model yang menunjukan hubungan perubahan antar peristiwa
F. PEMELIHARAAN
DAN PERAWATAN MEDIA PEMEBELAJARAN
1. Media Grafis
a. Ditempatkan
pada ruangan yang kadar air dalam udaranya rendah serta bebas debu
b. Menempatkan
media pada tempat tertutup atau
terbungkus sehingga tidak dimakan ngengat
c. Sebaiknya
selalu digantung agar tidak tertindih
2. Media
Rekam
Pita Magnetik
a.
Ditempatkan jauh dari
benda-benda yang mengandung magnet
b.
Ditempatkan pada
ruangan yang kelembabannya rendah dan sejuk
c.
Menempatkannya pada
kotak pembungkus
Disket
a.
Setelah selesai
digunakan selalu dibersihkan dengan cairan pembersih permukaannya
b.
Menempatkannya pada
kotak pembungkus
c.
Ditempatkan pada tempat
yang sejuk
3. Film
a. Menempatkannya
pada ruangan yang kelembabannya rendah dan sejuk
b. Menempatkannya
pada kotak penyimpanan
4. Flashdisk
a. Setelah
selesai digunakan selalu dibersihkan dengan antivirus
b. Jika
tidak digunakan top cupnya harus selalu terpasang
5. Media
Transparansi
a. Antar
transparansi harus diberi kertas pelapis
b. Ditempatkan
pada ruangan yang kelembabannya rendah dan sejuk
6. Objek
Fisik
a. Ditempatkan
pada rak yang cukup jauh sehingga tidak bersentuhan ketika diangkat
b. Ditempatkan
pada ruangan yang sejuk
c. Upayakan
catnya selalu terjaga
7. Media
Cetak
a. Ditempatkan
pada rak yang tegak diruangan sejuk
b. Rak
diberi anti ngengat
DAFTAR PUSTAKA
AECT. (1979). Defenisi Teknologi Pendidikan. Jakarta :Rajawali
Arsyad, Azhar .(2007).
Media Pembelajaran. Jakarta :
Raja Grafindo Persada
Leshin , CB, Pollock, Reigeluth, CM. (1992).
Instructional Design Strategies and
Tactics. Engelwood Cliffs : Educational Technology Publications.
Sadiman, Arief S. (2008). Media Pendidikan ,Pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatannya. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Situmorang,
Robinson. (2009). Media Pembelajaran
Berbasis Lingkungan. Makalah pada Seminar Opimalisasi Penggunaan Media
Pendidikan Dalam Pembelajaran Tanggal 23 Mei 2009 di Unimed. PSBTK-SK Unimed
Anderson.
R.H. (1983). Pemilihan dan Pengembangan
Media Untuk Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka dan Pusat Antar
Universitas