Rabu, 15 Februari 2012

Selayang Pandang Mengenai Audio Radio


PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO RADIO
Jenis media
1.      Visual
2.      Audio:
 - Radio
 - Kaset rekaman
      3. Audio Visual
Media : Sebagai penunjang/alat bantu untuk membawa dan menyampaikan pesan.
Media Audio : Merekayasa bunyi untuk menciptakan suatu suasana.

Beda radio dan kaset rekaman
1.      Radio tidak bisa diulang, kaset bisa
2.      Radio jangkauannya luas
3.      Radio pakai stasiun pemancar
4.      Durasi radio lebih pendek karena menuntut konsentrasi kita yang hanya bisa bertahan 20 menit
Persamaannya: sama-sama media satu arah

            Bahasa lisan (Percakapan)
1.      Bahasa lingkungan, bahasa Indonesia yang baik
2.      Bahasa harus akrab
3.      Gunakan kalimat pendek bukan majemuk
4.      Hindari istilah-istilah sulit atau asing
5.      Pilihlah kata-kata yang tepat, tidak berbelit-belit

Fungsi sound effect
1.      Memberikan penekanan pada adegan
2.      Menciptakan suasana yang dramatis
3.      Membuat program lebih menarik

Jenis musik
1.      Musik tema : untuk tanda pengenal
·         Pengenal stasiun
·         Pengenal siaran/program
2.      Musik sisipan
·         Sebagai penunggu
·         Sebagai selingan
·         Sebagai pemisah adegan
3.      Musik smash : memberikan penegasan pada suasana yang digambarkan, berkaitan dengan warna emosi

Jenis program audio
·         Program musik dan non musik
·         Program hiburan dan non hiburan

Format program audio radio
1.      Uraian : Pembicaraan yang bermaksud memberikan penjelasan yang berhubungan dengan fakta-fakta/peristiwa tertentu.
Pembicaraan seorang narator, bisa memberi kupasan, analisis, tanggapan, sanggahan atau memberikan teori tentang konsep tertentu.
Persyaratan
·         Uraian harus sederhana, disertai dengan contoh-contoh yang jelas
·         Uraian harus singkat, yang dijelaskan adalah hal-hal yang berkaitan dengan pencapaian tujuan
·         Uraian harus akrab, disampaikan secara akrab oleh pembicara yang ramah
·         Uraian harus bersifat ajakan/dorongan
        
             Kelebihan
·         Biayanya murah
·         Efisien
·         Programnya flexibel
·         Dapat menyampaikan gagasan secara langsung dan sederhana
            Kekurangan
·         Penyajian kurang bervariasi
·         Menuntut pendengar berkonsentrasi penuh sehingga cepat melelahkan
·         Membuatnya tidak selamanya mudah apalagi bila masalah yang dibahas memang sulit
2.      Dialog : Suatu bentuk penyajian yang menampilkan 2 orang yang membicarakan suatu masalah bila ditinjau dari pengetahuan, keahlian, dan pengalaman keduanya memiliki kedudukan yang sama.
Dialog bersifat tukar pikiran, tidak boleh bersifat menggurui, pembicaraannya harus berimbang.
3.      Wawancara : menampilkan 2 pick up, punya kedudukan berbeda dimana yang satunya lebih penting dari yang lain.
Tujuannnya menyampaikan informasi dari narasumber lansung kepada pendengarnya.
4.      Percakapan : Program yang menampilkan 2/lebih pelaku yang memperbincangkan suatu masalah.
5.      Diskusi : Menampilkan pembicaraan antara orang-orang yang berbeda pandangan tentang suatu masalah. Bersifat rasional, tidak emosional, ada argumen tentang yang dibicarakan.
Tujuannya adalah mengajak pendengar bertukar pikiran tentang sesuatu masalah, diskusi biasanya dipimpin moderator.
6.      Drama : Percakapan antara para pelaku menggambarkan konflik/pertentangan dalam kehidupan.
Terdiri dari 4 struktur
·         Pemaparan : Memperkenalkan semua perwatakan serta hal-hal yang jadi bibit konflik
·         Krisis : Merupakan bagian terpanjang dari keseluruhan naskah drama, para pelaku dihadapkan pada resiko-resiko, pertentangan belaka, perbedaan pikiran, perbedaan menanggapi masa lalu. Pertentangan disampaikan setahap demi setahap makin lama makin ke puncak.
·         Klimaks : Pertikaian mencapai puncaknya.
·         Antiklimaks : Diselipkan kesimpulan tentang pesan yang akan disampaikan, pada tahap ini biasanya muncul tokoh sebagai penengah konfik.
7.      Feature : Program yang menyajikan suatu kupasan masalah yang sedang hangat di masyarakat dengan menggunakan berbagai bentuk sajian menjadi satu program feature. Dalam satu program ini ada bagian yang disajikan dalam bentuk uraian, dialog, wawancara, diskusi dan sebagainya, masing-masing sajian membahas masalahnya dari pandangangan yang berbeda.
8.      Majalah udara : Menyajikan berbagai masalah yang ada di masyarakat yang disajikan dengan majalah udara.

Istilah-istilah dalam program audio radio
1.      Announcer (ANNC): yang memberi pemberitahuan kepada pendengar  tentang program yang aakan disajikan, ia juga yang memberi tahu judul program serta membuka dan menutup siaran.
2.      Presenter/Narator (NAR): orang yang menyampaikan program dalam bentuk uraian, sering kali narator menyampaikan uraian pendahuluan atau menghubungkan bagian yang satu dengan lainnya dalam 1 program, begitu pula menyampaikan kesimpulan dari isi program.
3.      OFF MIKE: menjauhkan mike dari mulut
4.      ON MIKE: mendekatkan mike ke mulut
5.      FADE IN: mula-mula mike dijauhka ddari mulut kemudian berangsur-angsur didekatkan ke mulut
6.      FADE OUT: mike mula-mula didekatkan ke mulut makin lama makin jauh
7.      IN: musik masuk dengan pelan
8.      UP: makin lama makin keras
9.      DOWN: lemah
10.  OUT: tanpa musik
11.  UNDER: musik mengiringi pembacaan naskah dengan volume rendah

Langkah-langkah penulisan program audio radio
1.      Tentukan topik program
·         Sesuai dengan kebutuhan pendengar
·         Mengatur info yang bermanfaat bagi pendengar
2.      Perhatikan karakteristik pendengar
·         Usia
·         Latar belakang
·         Tingkat pemahaman bahasa, dan lain-lain
3.      Rumuskan tujuan
4.      Tentukan pokok-pokok materi dari setiap tujuan (sinopsis)
5.      Menulis treatment
Treatment adalah uraian berbentuk essay yang menggambarkan alur cerita penyajian program dari awal sampai akhir.


Senin, 13 Februari 2012

DASAR-DASAR KOMUNIKASI (Sebuah Catatan Ringkas Mengenai Komunikasi)


Definisi Komunikasi
Menurut J. Shubert
            Comunication is sharing informations
            Comunication is sharing experience
Menurut Onong Uchjana Efendi
            Pernyataan antar manusia tentang pikiran dan perasaan melalui bahasan
Jadi dapat kita tarik kesimpulan bahwa komunikasi adalah suatu proses berbagi antar manusia baik itu berbagi informasi maupun pengalaman yang diungkapkan melalui bahasa.

Nilai-nilai yang terkandung dalam komunikasi
1.       Nilai akademis
Karena selalu jadi bahan kajian oleh setiap orang dalam mengembangkan dirinya.
2.      Nilai profesional
Setiap profesi memiliki gaya komunikasi yang berbeda-beda.
3.       Nilai personal
Membantu kita dalam memahami berbagai dinamika perilaku orang dan budaya.
4.     Nilai sosial

Tujuan komunikasi
            Secara umum untuk melakukan perubahan
1)      Merubah sikap: kecendrungan bertindak
2)      Merubah perilaku
3)       Merubah pendapat
4)       Merubah masyarakat


Proses komunikasi
1.       Perspektif psikologis: proses komunikasi ditinjau dari orang yang melakukan komunikasi
·         Komunikator sebagai encoding (memakai bahasa verbal)
·         Komunikan sebagai dekoding (non verbal)
2.       Perspektif mekanis: sistem penyampaian lambang
·         Primer: menggunakan lambang
·         Sekunder: dengan alat
·         Linear: titik penyampaian pesan adalah komunikator
·         Sirkular: dua arah

Fungsi komunikasi
1.       Menginformasikan
2.       Mendidik
3.       Menghibur
4.       Mempengaruhi 

Teknik komunikasi
1.       Memberi informasi
2.       Persuasif
3.       Coersif
4.       Hubungan manusiawi

Prinsip-prinsip komunikasi
1.       Arti: pemaknaan tentang sesuatu
a)      Meaning are in people
b)      Makna yang dipelajari
c)      Makna yang tak pernah pasti atau tetap
2.    Noise (hambatan)
a)      Komunikator/sumber
b)      Komunikan/penerima
c)      Saluran
d)     Pesan
3.     Konsep diri: pengamatan/pemahaman seseorang tentang dirinya yang menyangkut fisiknya, psikisnya, dan sosialnya.
4.      Empati: mengekpsresikan apa yang dirasakan oleh orang lain.
5.      Balikan: informasi yang diterima oleh komunikator, yang diterima tentang berhasil atau tidaknya pesan yang disampaikan kepada komunikan.
Selain prinsip diatas masih ada lagi prinsip lainnya sebagai berikut:
1.      Prediksi
2.      Komunikasi melibatkan persepsi: pendapat seseorang tentang sesuatu sesuai pengalaman dan latar belakangnya.
3.      Komunikasi bersifat irrevesible: suatu proses peristiwa yang tidak bisa diulang.
4.      Setiap perilaku manusia mempunyai prinsip/potensi komunikasi
5.      Mempunyai dimensi isi dan hubungan.

Faktor yang berpengaruh dalam komunikasi
1.      Komunikator
·         Kemampuan berkomunikasi
·         Kemampuan menulis
·         Sikap terhadap dirinya, pesan, dan komunikan
·         Tingkat pengetahuan
·         Posisi komunikator dalam sistem struktural
2.      Komunikan
3.      Pesan (isi, lambang yang dipakai dalam penyampaiannya)
4.      Saluran = media

Faktor penunjang komunikasi
1.      Komunikan
·         Waktu
·         Bahasa
·         Sikap dan nilai
·         Jenis kelompoknya
2.      Komunikator
·         Kehandalan, terpercaya, objektif, jujur, konsisten
·         Daya tarik meliputi fisik dan kesamaan

Fungsi dasar komunikasi
1.      Saling mengenal (courtship) dan perjodohan (mating)
2.      Reproduction (menambah keturunan)
3.      Parent off spring relations and socialization: hubungan antara didalam keluarga berbeda komunikasinya dengan orang lain.
4.      Navigation: komunikasi diperlukan dalam perjalanan.
5.      Self-defense (pertahanan diri)
6.      Territoriality (batas wilayah)

Fungsi komunikasi bagi kehidupan manusia
1.      Mengembangkan dan mempertahankan hubungan
2.      Pertukaran informasi
3.      Penciptaan solidaritas sosial
4.      Identifikasi: menentukan identitas seseorang atau objek yang ada disekitar kita.
5.      Hubungan sosial
·         Karena kebutuhan
·         Untuk kontrol
·         Untuk cinta dan kasih sayang
6.      Menghibur
7.      Persuasi
8.      Ekspresi 

Fungsi komunikasi massa
1.      Fungsi survey: memberitakan hasil-hasil penelitian kepada audience nya
2.      Korelasi: menghubungkan kita agar dapat menafsirkan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
3.      Sosialisasi
4.      Hiburan 

Rabu, 02 November 2011

VISI MISI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

visi:
     pusat keungulan tenaga kependidikan dan
perekayasaan pembelajaran serta pendidik
dalam bidang teknologi informasi dan


misi:
1. melaksanakan dalam bidang perekayasaaan
    pembelajaran dan penyiapan guru dalam
    bidang teknologi informasi  dan komunikasi
    sesuai dngan perkembangan ilmu pengetahuan
    teknologi dan seni serta tuntutan perkembangan
    masyarakat  masa depan
2. melaksanakan penelitian dalam perekayasaan
    pembelajaran dan pendidikan teknologi
    informasi dan komunikasi serta pendidikan
    pada umumnya sehingga melahirkan inovasi
    yang bermakna bagi kehidupan
3. melaksanakan pengabdian kepada masyarakat
    yang berkaitan dengan perekayasaan pembela-
    jaran serta teknologi informasi dalam rangka
    membantu usaha percepatan, peningkatan,
    kualitas sumber daya manusia

Senin, 06 Juni 2011

Kurikulum Muatan Lokal



A. PENGERTIAN KURIKULUM MUATAN LOKAL
Kurikulum muatan lokal ialah program pendidikan yang isi dan media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam dan lingkungan budaya serta kebutuhan daerah dan wajib dipelajari oleh peserta didik di daerah tersebut. Kurikulum muatan lokal diberikan bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Sumber bahan muatan lokal dapat diperoleh dari banyak sumber antara lain dari nara sumber, pengalaman lingkungan, hasil diskusi dari para ahli yang relevan dan sebagainya. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran selalu menyangkut berbagai unsur atau komponen . Menyusun perencanaan muatan lokal juga akan menyangkut berbagai aspek, antara lain: sumber bahan ajar, pengajar, metode, media, dana dan evaluasi.
Sebagai salah satu kurikulum  dalam dunia pendidikan, Muatan Lokal dalam pembelajarannya banyak ditemukan kendala dan rintangan yang ditemukan antara lain dari segi : peserta didik, guru, administrasi, sarana dan prasarana, bahkan kurikulumnya sendiri. Tetapi kendala tersebut lambat laun dapat di minimalisir dengan berbagai metode antara lain dengan mengadakan pelatihan bagi para pengajar, lebih memantapkan kurikulum, dengan evaluasi yang berkesinambungan dan sebagainya.
Muatan lokal perlu untuk diberikan kepada peserta didik agar peserta didik lebih mengetahui dan mencintai budaya daerahnya sendiri, berbudi pekerti luhur, mandiri, kreatif dan profesional yang pada akhirnya dapat menumbuhkan rasa cinta kepada budaya tanah air.

B. LANDASAN PENYUSUNAN KURIKULUM MUATAN LOKAL.
Landasan Penyusunan Kurikulum Muatan Lokal adalah sebagai berikut:
  1. UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
  2. UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
  3. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
  4. Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi
  5. Permendiknas No. 23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
  6. Permendiknas No. 24/2006 dan No. 6/2007 tentang pelaksanaan Permendiknas  No. 22 dan 23/2006
  7. Permendiknas No. 41 Thn 2007 tentang Standar Proses
  8. Permendiknas No. 24 Thn 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana
  9. Permendiknas No. 19 Thn 2007 tentang Standar Pengelolaan
  10. Permendiknas No. 20 Thn 2007 Standar Penilaian Pendidikan
C. TINJAUAN KURIKULUM MUATAN LOKAL
Panduan ini dapat menjadi acuan bagi satuan pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK dalam pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan yang bersangkutan. Mata pelajaran muatan lokal bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan perilaku kepada peserta didik agar mereka memiliki wawasan yang mantap tentang keadaan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai/aturan yang berlaku di daerahnya dan mendukung kelangsungan pembangunan daerah serta pembangunan nasional.
D. PENGEMBANGAN MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL
            Ada dua pola pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal dalam rangka menghadapi pelaksanaan KTSP yaitu:
1.   Pengembangan Muatan Lokal Sesuai dengan Kondisi Sekolah Saat Ini
2.   Pengembangan Muatan Lokal dalam KTSP
Proses Pengembangan Mata Pelajaran Muatan lokal pengembangannya sepenuhnya ditangani oleh sekolah dan komite sekolah yang membutuhkan penanganan secara profesional dalam merencanakan, mengelola, dan melaksanakannya. Dengan demikian di samping mendukung pembangunan daerah dan pembangunan nasional, perencanaan, pengelolaan, maupun pelaksanaan muatan lokal memperhatikan keseimbangan dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Penanganan secara profesional muatan lokal merupakan tanggung jawab pemangku kepentingan (stakeholders) yaitu sekolah dan komite sekolah. Pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal oleh sekolah dan komite sekolah dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1)      Mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan daerah
2)      Menentukaan fungsi dan susunan atau komposisi muatan lokal
3)      Mengidentifikasi bahan kajian muatan lokal
4)      Menentukan Mata Pelajaran Muatan Lokal
5)      Mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta silabus, dengan mengacu pada Standar Isi yang ditetapkan oleh BSNP.